Wali Kota Probolinggo Launching Penyaluran Beras untuk 17.132 Keluarga Penerima Manfaat
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, secara resmi meluncurkan penyaluran bantuan pangan berupa beras untuk alokasi bulan Juni dan Juli tahun 2025, Selasa (22/7)
Penyaluran Bapang
KANIGARAN - Wali Kota
Probolinggo, dr. Aminuddin didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, secara
resmi meluncurkan penyaluran bantuan pangan berupa beras untuk alokasi bulan
Juni dan Juli tahun 2025, Selasa (22/7), di Komplek Pergudangan Perum Bulog
Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran. Sebanyak
342.640 kilogram beras medium disiapkan untuk disalurkan kepada 17.132 Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi
Nasional (DTSEN) desil 1 hingga 5.
Wali
Kota Aminuddin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam program ini. Menurutnya, komoditas pangan adalah kebutuhan pokok masyarakat.
Gangguan terhadap ketersediaan bahan pangan dapat berdampak serius terhadap
pasokan dan harga di pasaran. Karena itu, program ini menjadi bagian dari
strategi nasional Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam menjaga stabilitas
pasokan dan harga pangan. Strategi
Bapanas ini mencakup penguatan sistem logistik nasional, stabilisasi harga di
tingkat produsen dan konsumen, perluasan akses informasi pasokan dan harga,
serta penguatan kelembagaan pangan yang inklusif.
Di
tingkat daerah, strategi tersebut diwujudkan melalui penyaluran Cadangan Beras
Pemerintah (CBP). Jumlah penerima manfaat di Kecamatan Kanigaran sebanyak 3.987
keluarga, sedangkan jumlah keseluruhan penerima manfaat di Kota Probolinggo yaitu
17.132 keluarga. Mereka akan menerima masing-masing 20 kilogram beras, yang
merupakan alokasi gabungan bulan Juni dan Juli 2025. “Kita
berharap dengan bantuan ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan beras,
sekaligus menghindari kerawanan pangan dan menekan gejolak harga beras di
daerah,” kata Wali Kota.
Beras
yang disalurkan memiliki kualitas beras yang telah dinilai baik oleh Dinas
Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Probolinggo, dengan tingkat
butir pecah hanya sekitar 15 persen, lebih rendah dari ambang batas 25 persen
untuk kategori beras medium. Wali Kota juga menyinggung maraknya isu beras oplosan dan
permainan harga. Ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Forkopimda secara rutin
melakukan rapat koordinasi dan operasi pasar untuk mengantisipasi peredaran
beras oplosan. “Kita
ingin memastikan Kota Probolinggo aman dari praktik-praktik seperti itu. Kami
terus melakukan komunikasi dengan Bulog, Pemprov Jatim, serta lembaga penegak
hukum untuk memantau situasi pasar,” tegasnya.
Kepala
Bulog Sub Divre VIII Probolinggo, Kuswadi di kesempatan yang sama, menyampaikan
kesiapan pihaknya dalam mendukung distribusi bantuan dan stabilisasi harga
melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Saat ini, stok
beras yang tersedia di tiga gudang utama mencapai 12.000 ton, cukup untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat selama 36 bulan ke depan.
“Kami
memastikan bahwa stok beras dalam kondisi sangat mencukupi. Saat ini, tersedia
sekitar 12.000 ton beras yang tersimpan di tiga gudang utama kami, cukup untuk
kebutuhan selama tiga tahun ke depan. Ini adalah komitmen kami dalam mendukung
program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar harga tetap terkendali
dan masyarakat tidak kesulitan memperoleh beras dengan harga terjangkau,”
ungkapnya.
Bulog
juga telah menyerap sebanyak 91,76 ton gabah dari petani lokal sebagai bentuk
dukungan terhadap harga di tingkat produsen serta memperkuat cadangan nasional.
Selain itu, melalui kerja sama dengan Koperasi Merah Putih, Bulog siap
menyalurkan hingga 2 ton beras di tiap kelurahan, guna memperluas jangkauan dan
memperkuat distribusi.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dinas
terkait, TNI, Polri, dan aparat hukum lainnya untuk memastikan bantuan ini
tersalurkan tepat sasaran dan aman dari penyimpangan, termasuk mencegah
beredarnya beras oplosan yang bisa merugikan masyarakat dan negara. Dengan
sinergi yang kuat, kami optimis bahwa kebutuhan pangan masyarakat dapat
terpenuhi dengan baik dan harga beras tetap stabil di pasaran," tutupnya.
Usai
dari gudang Bulog, Wali Kota Aminuddin dan Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari
meninjau langsung penyaluran bantuan beras bagi 596 KPM di Kelurahan Sukoharjo.
Keduanya berinteraksi langsung dengan warga dan memastikan kualitas serta
proses distribusi berjalan lancar. “Saya
sangat bersyukur dapat menerima bantuan ini. Alhamdulillah, ini sangat membantu
kami di tengah harga-harga sembako yang tinggi,” ujar Siti Maimunah, salah satu
penerima manfaat dari Kelurahan Sukoharjo. Hadir
dalam kegiatan ini, forkopimda, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, sejumlah
kepala perangkat daerah terkait, Camat dan jajaran lainnya.