Rapat Koordinasi Pembinaan Kelembagaan UMKM Kecamatan Kanigaran
Camat Kanigaran, Purwantoro Noviyanto, S.STP., M.Si., membuka secara resmi kegiatan Rapat Koordinasi Pembinaan Kelembagaan UMKM pada Kamis (13/11) bertempat di Pendopo Kecamatan Kanigaran
Pembinaan RT RW
Camat
Kanigaran, Purwantoro Noviyanto, S.STP., M.Si., membuka secara resmi kegiatan
Rapat Koordinasi Pembinaan Kelembagaan UMKM pada Kamis (13/11) bertempat di
Pendopo Kecamatan Kanigaran. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari DKUP
Kota Probolinggo, Tri Wahyuningtyas, SE., MM., serta diikuti oleh para pelaku
UMKM dari wilayah Kecamatan Kanigaran.
Rapat
koordinasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kota
Probolinggo dalam mengembangkan dan memberdayakan UMKM sebagai pilar penting penggerak
ekonomi lokal. UMKM terbukti mampu bertahan di tengah dinamika ekonomi global,
serta menjadi ruang tumbuhnya kreativitas, kemandirian, dan semangat wirausaha
masyarakat.
Narasumber
dari DKUP menyampaikan sejumlah materi strategis terkait kondisi, kebijakan,
serta arah pembinaan UMKM di Kota Probolinggo. Berdasarkan data terbaru, jumlah
UMKM di Kota Probolinggo telah mencapai 21.525 unit, dengan sebaran di lima
kecamatan, termasuk Kanigaran yang memiliki 2.775 UMKM. Pemerintah juga terus
memperkuat dukungan melalui sarana pendukung ekonomi seperti sentra UMKM, pasar
rakyat, galeri Dekranasda, serta berbagai fasilitas lain yang bertujuan
meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM.
Narasumber turut
menjelaskan dasar hukum pengembangan UMKM, mulai dari Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008 hingga Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Pemberdayaan Usaha Mikro. Kerangka regulasi ini menjadi landasan bagi
pemerintah dalam memberikan layanan, kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan
UMKM.
Selain itu, dipaparkan pula berbagai program yang
telah dilaksanakan DKUP, antara lain peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui
pelatihan dan bimtek, fasilitasi perizinan, pendampingan produksi, sertifikasi
halal, fasilitasi kemasan, serta pemasaran digital melalui marketplace dan
media sosial. Upaya pemasaran offline seperti gelar produk, pameran, dan
kemitraan dengan retail modern juga menjadi strategi penting dalam memperluas
pasar produk UMKM.
Dalam paparannya,
DKUP juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi pelaku UMKM, mulai dari
keterbatasan akses permodalan, literasi keuangan yang rendah, kualitas produk
yang belum konsisten, hingga rendahnya pemanfaatan teknologi digital. Tantangan
tersebut menjadi fokus utama pembinaan agar UMKM semakin siap bersaing dan
berkembang.
Melalui
kegiatan pembinaan ini, diharapkan terjalin sinergi yang lebih kuat antara
pemerintah kelurahan, kecamatan, dan para pelaku UMKM; muncul inovasi dan
jejaring usaha baru yang dapat meningkatkan daya saing produk lokal; serta
terwujud UMKM yang tidak hanya mandiri secara ekonomi tetapi juga mampu
berkontribusi dalam mendukung Program Prioritas Wali Kota Probolinggo, yakni
“Probolinggo Bersolek” dan “Kanigaran Hebat”.
Camat
Kanigaran menegaskan bahwa membangun ekosistem UMKM yang tangguh memerlukan
kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan
masyarakat. Beliau mengajak seluruh pihak menjadikan kegiatan ini sebagai
momentum memperkuat komitmen bersama dalam mendukung keberlanjutan dan
kemandirian ekonomi masyarakat Kanigaran.
“Semoga
kegiatan ini membawa manfaat nyata dan menjadi langkah strategis menuju
Kanigaran Hebat, UMKM Kuat, Probolinggo Bersolek,” ujar Purwantoro.
Dengan
terlaksananya kegiatan ini, Pemerintah Kecamatan Kanigaran berharap pelaku UMKM
semakin berkembang, adaptif, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi
pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo.