Pj Walikota Probolinggo, Nurkholis Serahkan BLT DBHCHT tahap 1 Tahun ini

Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DBHCHT Tahap 1 Tahun 2024

Penyerahan DBHCHT

Sejumlah 3.606 keluarga kembali merasakan manfaat Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Senin (3/6) pagi.  Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DBHCHT Tahap 1 Tahun 2024 kepada  penerima manfaat. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan oleh Penjabat Wali Kota Nurkholis kepada penerima BLT Kecamatan Kanigaran di Kantor Kecamatan setempat. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Bank Jatim, Kepala Perangkat Daerah, Camat serta Lurah terkait.

Adapun penerima bantuan diantaranya adalah buruh pabrik rokok, masyarakat miskin, penyandang disabilitas serta keluarga dengan anak stunting. Masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 900 ribu. Didepan para penerima manfaat, Pj Nurkholis berpesan agar menggunakannya dengan bijak. “Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi Bapak/Ibu sekalian, jangan langsung dihabiskan,” pesannya.

Masih pada kesempatan yang sama, Penjabat wali kota juga mengatakan bahwa BLT ini sekaligus menjadi intervensi pemerintah dalam upaya menurunkan kasus stunting di Kota Probolinggo. “Ini tentunya akan membantu kami dari pemkot terutama terkait dengan penanganan stunting. Karena hari ini Kota Probolinggo masih cukup banyak kasus stunting, mudah-mudahan bermanfaat bagi Bapak/Ibu sekalian,” kata Penjabat Nurkholis.

Untuk hari ini, penyerahan bantuan ditujukan bagi warga Kecamatan Kanigaran dan Kecamatan Mayangan. Untuk besok, berlanjut di Kecamatan Wonoasih, Kedopok dan Kademangan. Menurut, Kepala Dinsos PPPA Rey Suwigtyo, dari total keseluruhan penerima, terbanyak adalah kategori masyarakat miskin sebanyak 2.183 orang. “Penerima DBHCHT untuk Tahun 2024 sebanyak 3.606 keluarga penerima manfaat atau KPM yang terdiri dari buruh pabrik rokok sejumlah 114, yang kedua masyarakat miskin 2.183, yang ketiga disabilitas ada 1.190 sedangkan yang stunting 119,” terang Kadis Tiyok sapaan akrabnya.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT