Perkuat sinergi cegah DBD melalui Monitoring Evaluasi Penanganan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kegiatan Koordinasi dan Monitoring Evaluasi Penanganan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) digelar pada Rabu (12/11) di Aula Puskesmas Kanigaran.
Monev DBD
Kegiatan
Koordinasi dan Monitoring Evaluasi Penanganan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
digelar pada Rabu (12/11) di Aula Puskesmas Kanigaran. Kegiatan ini dihadiri
oleh Camat Kanigaran yang didampingi Kepala Puskesmas Kanigaran, serta
menghadirkan narasumber dari Kabid P2P Dinkes PPKB dan narasumber internal
Puskesmas Kanigaran. Peserta kegiatan terdiri dari para Kasi Pemmas Kelurahan
dan Kader Jumantik se-Kecamatan Kanigaran.
Kegiatan ini menjadi langkah
strategis dalam upaya menekan angka kejadian DBD, sekaligus meningkatkan
kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap penyakit menular yang
masih menjadi tantangan di Kota Probolinggo. Ditekankan bahwa pengendalian DBD
memerlukan kerja sama lintas sektor, dukungan seluruh elemen masyarakat, dan
komitmen kuat dari para kader jumantik sebagai ujung tombak pemantauan jentik
di lapangan.
Berdasarkan data hingga Oktober
2025, tercatat 120 kasus DBD di wilayah Kecamatan Kanigaran, dengan 2 pasien
meninggal dunia. Sementara itu, kasus Leptospirosis tercatat sebanyak 1 pasien.
Data tersebut menjadi pengingat penting bahwa upaya pencegahan harus terus
diperkuat dan dilakukan secara berkesinambungan.
Gerakan pengendalian DBD melalui
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penguatan perilaku hidup bersih dan sehat,
serta kolaborasi aktif masyarakat merupakan bagian nyata dari implementasi
semangat Bersolek
dan Hebat, yang menitikberatkan pada kebersihan, kesehatan, dan
kerapian lingkungan di Kota Probolinggo.
Camat Kanigaran, Purwantoro
Noviyanto, S.STP., M.Si., dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapan agar
kegiatan ini mampu memperkuat sinergi antara Pemerintah Kota, Kecamatan,
Kelurahan, Puskesmas, dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pencegahan DBD bukan
semata urusan kesehatan, tetapi juga bagian dari pembangunan lingkungan dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tangguh dan berdaya saing.
“Melalui kegiatan ini, kami
berharap dapat terbangun kolaborasi yang solid untuk menciptakan lingkungan
yang sehat dan bebas DBD, sehingga manfaat program Probolinggo Bersolek dan
Kanigaran Hebat benar-benar dapat dirasakan seluruh warga,” ujar Purwantoro.
Dengan
terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan muncul rekomendasi-rekomendasi yang
bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah
Kecamatan Kanigaran. Semoga Gerakan Pemberantasan DBD dapat berjalan semakin
optimal dan berdampak signifikan terhadap kesehatan warga.