Pemkot Probolinggo dan Forkopimda Tingkatkan Kewaspadaan Dini Masyarakat di Kecamatan Kanigaran

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo menggelar kegiatan Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat, Selasa (23/9) siang, bertempat di Pendopo Kecamatan Kanigaran.

kewaspadaan dini

Dalam upaya memperkuat sinergi antarelemen masyarakat dan menjaga stabilitas wilayah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo menggelar kegiatan Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat, Selasa (23/9) siang, bertempat di Pendopo Kecamatan Kanigaran. Acara ini melibatkan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta tokoh masyarakat dan perangkat kelurahan.

Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo M. Sonhaji, menyampaikan kegiatan ini bagian dari langkah strategis Pemerintah Kota untuk merajut kebersamaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban. “Ini adalah prasyarat penting bagi kelangsungan pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Ia juga melaporkan bahwa seluruh bantuan operasional berupa sepeda motor untuk program Polisi RW telah diserahkan dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan keamanan di lingkungan masing-masing. 

Sebanyak 80 peserta hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk Camat, Danramil, Kapolsubsektor Kanigaran, para Ketua RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Polisi RW, para Lurah, serta unsur Satlinmas di wilayah Kecamatan Kanigaran. Hadir pula Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin yang didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah Rey Suwigtyo.

Wali Kota dr. Aminuddin menyampaikan Kota Probolinggo telah mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur atas situasi keamanan yang tetap terjaga. Hal ini, menurutnya perlu terus dipertahankan dengan komunikasi dan koordinasi lintas sektor. “Kita hadir di sini untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi. Probolinggo Raya, termasuk Pasuruan adalah wilayah yang aman dan terkendali. Ini menjadi contoh bagi daerah lain dan diapresiasi langsung oleh Gubernur saat kunjungan di Kecamatan Kedopok kemarin,” jelasnya.

Wali kota juga menyinggung berbagai kegiatan yang menunjukkan kondusivitas wilayah, seperti Cokro Fair, Batik in Motion dan perayaan Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo. “Ini menandakan bahwa Kanigaran dan wilayah lain sudah siap menyambut pembangunan. Namun kita tidak boleh lengah, kewaspadaan dini tetap harus dijaga,” tegasnya.

Terkait hal tersebut, ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan. Ia mengingatkan bahwa ancaman bisa datang kapan saja dari kelompok atau individu yang tidak menginginkan suasana kondusif. “Kalau pun ada yang tidak suka, biarkan. Asal tidak merusak fasilitas negara. Karena hasil pembangunan ini berasal dari uang rakyat dan harus dijaga bersama-sama,” ungkapnya.

Di sisi lain, dr. Aminuddin juga mengungkapkan program-program yang sudah dan akan dijalankan pemerintah kota untuk meningkatkan kesejahteraan perangkat masyarakat, antara lain, kenaikan insentif Ketua RT dan RW menjadi Rp1 juta pada tahun 2026, peningkatan honor Linmas sebesar 100% dan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk Linmas, program Koperasi Merah Putih dengan dana bergulir Rp 3 miliar yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha lokal melalui pengajuan NIB (Nomor Induk Berusaha) secara gratis. “Dengan penguatan ini, kita ingin membentuk jejaring masyarakat yang siap menjadi garda terdepan pencegahan gangguan keamanan dimulai dari lingkup terkecil: RT dan Linmas,” jelasnya.

Sebagai penutup, dr. Aminuddin menginformasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo dalam 6 bulan terakhir mencapai 5,8%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Jawa Timur (5,0%) dan nasional (4,9%). Hal ini menunjukkan bahwa keamanan dan kondusivitas yang terjaga berdampak langsung pada meningkatnya ekonomi daerah. “UMKM kita terus bergerak, bahkan saat event Batik in Motion kemarin, nilai transaksi mencapai Rp1,5 miliar. Maka saya mengajak semua untuk terus menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan kota yang kita cintai ini,” pungkasnya.

LINK TERKAIT