Pelatihan Olahan Makanan Dan Minuman Guna Meningkatkan Daya Saing Produk UMKM

Sebanyak 25 orang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kelurahan Sukoharjo mengikuti pelatihan olahan makanan dan minuman di aula Kelurahan Sukoharjo pada kamis (13/7).

pelatihan mamin

Sebanyak 25 orang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah  Kelurahan Sukoharjo mengikuti pelatihan olahan makanan dan minuman di aula Kelurahan Sukoharjo pada kamis (13/7). Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kreatifitas, kualitas dan daya saing produk UMKM Kelurahan Sukoharjo. “Alhamdulillah kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam pengolahan makanan. Mudah-mudahan melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kreatifitas dan keanekaragaman produk sehingga usaha bapak ibu tambah laris” ucap Agus Rianto, Camat Kanigaran dalam sambutannya. Ia pun menanyakan kendala dalam menjalani usaha selama ini, rata-rata peserta masih memasarkan produknya secara konvensional. Turut hadir mendampingi Agus antara lain Lurah Sukoharjo, ketua Pokmas Menara, serta Eko Maulana Setiawan, narasumber dari UPTD Balai Latihan Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo.

Eko menjelaskan jenis dan sifat karakteristik serta fungsi bahan utama dan bahan pembantu dalam pembuatan roti. Bahan utama dalam produk bakeri adalah tepung terigu, air, ragi roti dan garam.  Sedangkan bahan tambahan digunakan untuk mendapatkan aroma, rasa dan tekstur yang diinginkan. Bahan pembantu antara lain shortening, gula, produk susu, telur serta bahan pengisi seperti selai, keju, kismis, pisang dan cokelat. Bahan pengembang seperti soda kue atau natrium bikarbonat atau baking powder biasa digunakan untuk produk cookies, cake maupun donat, meskipun adonan donat dikembangkan dengan ragi roti. Bahan tambahan lainnya untuk memperbaiki mutu produk yang sering digunakan yaitu improver atau emulsifier.

 Ia juga menjelaskan jenis-jenis tepung yang beredar dipasaran yaitu cap kunci biru, segitiga biru dan cakra kembar. Kunci biru merupakan  tepung  dengan protein yang rendah, cocok digunakan untuk bolu atau cake, biskuit dan kue kering. Segitiga biru merupakan  tepung  dengan protein sedang, cocok dipadukan dengan jenis makanan apa saja. Sementara cakra kembar adalah tepung dengan protein yang tinggi,  biasa digunakan untuk membuat adonan mie, donat, kue sus, roti manis, roti tawar, maupun roti untuk membuat burger, dan juga makanan yang butuh tekstur kenyal lainnya.

Selanjutnya peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk membuat pie buah. Aini, salah satu peserta mengaku senang mengikuti pelatihan ini dan akan mempraktekkan dirumah nanti. “nanti dicoba lagi dirumah untuk konsumsi keluarga dulu, kalau enak baru coba jual ke teman dan tetangga" ujarnya.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT