Cokro Fair, Sebuah Kolaborasi Yang Apik Antara Pemerintah dan Masyarakat

Sepanjang jalan Cokroaminoto dipadati stand penjual dan panggung pentas seni dari masing-masing RW di Kelurahan Kanigaran dan Kebonsari Kulon. Mereka berkolaborasi dengan Pemerintah menggelar sebuah event yang telah lama hilang, Cokro Fair pada Minggu (27/8) malam.

Cokro Fair

Sepanjang jalan Cokroaminoto dipadati stand penjual dan panggung pentas seni dari masing-masing RW di Kelurahan Kanigaran dan Kebonsari Kulon. Mereka berkolaborasi dengan Pemerintah menggelar sebuah event yang telah lama hilang, Cokro Fair pada Minggu (27/8) malam. Animo pengunjung pun membludak. Mereka tidak hanya ingin menikmati aneka kuliner dan belanja tapi juga menanti aneka kreasi seni yang akan ditampilkan pada event ini.

Acara semakin meriah dengan kehadiran Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin bersama Forkopimda sekitar pukul 19.00 WIB di bundaran glaser. Rombongan disambut atraksi barongsai dilanjutkan tari kolosal oleh 100 pelajar se Kecamatan Kanigaran. Tak mau kalah dari para remaja itu, lebih dari 120 ibu-ibu warga Kelurahan Kanigaran dan Kelurahan Kebonsari Kulon juga ikut menari dihadapan Walikota.

Berikutnya adalah lomba fashion show dari 150 warga Kecamatan Kanigaran yang berlenggak lenggok memamerkan aneka kostum. Habib Hadi pun memberi hadiah spesial untuk 10 penampil terbaik. Ia berjanji event ini akan menjadi agenda tahunan untuk melestarikan seni budaya sekaligus menggerakkan perekonomian di Kota Probolinggo.

Usai menikmati pertunjukkan di bundaran glaser, Walikota dan rombongan bergerak ke jalan Cokroaminoto melihat beragam tampilan seni lainnya. Tiba distand Kecamatan Kanigaran mereka disambut Reog, barong kepruk hingga tari jathilan. Pada kesempatan itu orang nomor satu di Kota Probolinggo juga menyerahkan hadiah dan piala bagi pemenang lomba vlog, poskamling serta lomba lampu hias tingkat  Kecamatan Kanigaran.

Pemenang lomba poskamling berturut-turut adalah poskamling cendrawasih Kelurahan Kebonsari Kulon, poskamling kemangi Kelurahan Sukoharjo, serta poskamling Curahgrinting. Pemenang lomba lampu hias lingkungan adalah Jalan sunan muria Kelurahan Kebonsari Wetan, perum Asabri Kelurahan Kanigaran, serta Jalan Priksan gang cendrawasih Kelurahan Kebonsari Kulon. Sementara pemenang lomba vlog tingkat SD/SMP sederajat adalah Geneveive Axelia Santoso dari SDK Mater Dei, Amanda Rayna Dewi dari SDN Kebonsari Kulon 3, Azzra  Bellvania dari SDN Kanigaran 1.

Selanjutnya di stand Kelurahan Kanigaran rombongan disambut musik perkusi, serta parodi lawak nigeren. Sampai diujung utara mereka mereka menikmati pertunjukan anoman obong dan sholawat asyghil di stand Kelurahan Kebonsari Kulon.

Cokro Fair merupakan event pariwisata yang berbasis masyarakat. Hal itu terlihat dari 20 pentas seni hasil swadaya masyarakat yang menjadi ajang mereka untuk unjuk gigi atau penyerahan hadiah lomba Agustus tingkat RW. Proses persiapannya sudah dilakukan sejak awal bulan.  Ya, Cokro Fair adalah puncak perayaan peringatan HUT RI ke 78 sekaligus rangkaian Hari Jadi Kota Probolinggo ke 664. Mayoritas pengisi acara adalah ibu-ibu dan anak-anak sedangkan bapak-bapak menjadi penyelenggara.

Bak gayung bersambut, kekompakan warga tersebut didukung oleh Pemerintah melalui Kecamatan Kanigaran. Pelaku usaha setempat juga turut menjadi sponsor. Beragam seni dan hiburan yang ditampilkan sukses menarik ribuan pengunjung hingga memadati jalan sepanjang 750 m tersebut. Mereka rela berjalan kaki lebih dari 60 menit dari bundaran glaser sampai pertigaan loji demi menikmati Cokro Fair. Sinergi antara masyarakat dan Pemerintah membuat Cokro Fair menjadi event yang luar biasa. 

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT