Bunda Inklusi, Aminah Hadi Zainal Abidin hadir dalam pertemuan KDK Kelurahan Kanigaran pada Selasa (19/9) pagi
Bunda Inklusi, Aminah Hadi
Zainal Abidin hadir dalam pertemuan KDK Kelurahan Kanigaran pada Selasa (19/9)
pagi. Pertemuan sekaligus pelatihan tersebut rutin dilakukan di rumah Bapak
Wahyudi, fasilitator KDK di jalan Slamet Riyadi gang serang 1. Dalam kesempatan
itu Bunda Aminah hadir untuk memberikan semangat kepada kelompok difabel
kelurahan (KDK) Kanigaran. “Jangan berkecil hati, tetap semangat, Allah bersama
kita” ucapnya.
Pertemuan ini juga
dihadiri kepala Bappeda Litbang, kepala DKUMP, TP PKK Kota Probolinggo, Lurah
serta Camat Kanigaran. Sefri Retno, ketua KDK Kanigaran sangat antusias
menyambut kedatangan Bunda Inklusi. “Kita tidak menyangka Bunda Aminah mau
datang kesini. Terima kasih kehadiran bunda membuat kita tambah semangat lagi”
ujarnya. Ia juga berharap Pemerintah dapat memberikan bantuan peralatan usaha
bagi KDK.
Diketahui materi pelatihan
kali ini adalah pembuatan manisan mangga dengan narasumber ibu Eva dari Ressa
Food. Fitriawati, Kepala Dinas UMP menanggapi harapan tersebut bahwa pihaknya
siap mendampingi UMKM KDK. “Kota Probolinggo sudah mencanangkan Pro Hadi
(Probolinggo Sahabat Disabilitas) pada tahun 2024, hendaknya semua OPD bisa
terlibat untuk mensukseskan program tersebut. DKUMP pun siap mendampingi
kelompok difabel yang memiliki usaha, jika produknya bagus bisa masuk galeri
dekranasda, jika tidak akan kita dampingi untuk memperbaiki produk tersebut” terangnya.
Oktavia dari Pokja 3 TP
PKK Kota Probolinggo menyatakan siap mendukung dan mensukseskan Pro Hadi. “Kami
siap mendukung Pro Hadi, tapi kami masih menunggu penjelasan lebih lanjut bagaimana
sistem kerja Bunda Inklusi” jelasnya.
Pertemuan ini sekaligus
menjadi ajang sharing keluh kesah difabel selama ini. Trio Fajar Kurniawan,
difabel sekaligus penulis menceritakan awal mula ia berkarya, ia merasa sangat
tidak percaya diri dengan keterbatasannya tapi ia terus berusaha hingga
berhasil menerbitkan novel di tiga serangkai dan tokopedia. “Saya ingin menyampaikan
pesan lewat tulisan. Nama pena saya T.F Kurniawan, terinspirasi dari penulis
novel Harry Potter, J.K Rowling. Dulu awalnya memang sangat tidak percaya diri
tapi terus berusaha, Alhamdulillah sudah melewati fase itu” tuturnya. Ia juga
ingin memberi kursus bahasa inggris gratis untuk anak-anak.
Dari 126 difabel di
Kelurahan Kanigaran tidak semuanya bisa hadir di pertemuan ini, ada yang
terkendala secara fisik banyak pula yang malu, tidak semangat bahkan
disembunyikan oleh keluarga. Dukungan dan perhatian Pemerintah diharapkan bisa
mengubah mindset masyarakat tentang penyandang disabilitas bahwa mereka berhak
menyuarakan pendapat, berpartisipasi dan memiliki akses untuk menikmati hasil
pembangunan.
Tidak sampai disitu,
berikutnya giliran KDK Kebonsari Kulon mengadakan pertemuan dengan narasumber
dari Dinsos PPPA Kota Probolinggo pada Rabu (20/9). Kegiatan yang bertempat
dirumah Ibu Kasiyati, fasilitator KDK Kebonsari Kulon di jalan Ahmad Dahlan itu
untuk mengenalkan program bantuan yang ada di Pemerintah Kota, Propinsi maupun
pusat bagi difabel. Bantuan tersebut tidak hanya berupa alat bantu, namun juga
pelatihan, pengembangan potensi diri serta ASPDB (Asistensi Sosial Penyandang
Disabilitas Berat).
Turut hadir dalam
pertemuan ini Ketua TP PKK Kecamatan Kanigaran, Lurah Kebonsari Kulon serta
Sekcam Kanigaran. Selain mendengarkan usulan dan memompa semangat difabel,
pertemuan semacam ini juga menjadi sarana untuk mendapatkan data yang akurat. Pendataan
dan pemilahan jenis disabilitas menjadi penting untuk pemetaan kebutuhan
mereka, agar bantuan yang diterima tepat sasaran dan bermanfaat.
“Tahun depan Pemerintah
Kota Probolinggo akan membuat balai latihan kerja bagi difabel. Setelah pelatihan
juga dibantu untuk akses pekerjaan. Dinsos tidak hanya untuk bantuan, tapi juga
membantu akses rujukan kesehatan, pendidikan serta pekerjaan” ujar Feni,
Pekerja sosial Dinsos PPPA.