Percepat Penurunan Stunting, Kecamatan Kanigaran Rutin Evaluasi Stunting Bersama Lintas Sektor

Camat Kanigaran, Agus Rianto membuka mini lokakarya stunting di pendopo Kecamatan Kanigaran pada Kamis (19/10) pagi

Mini Lokakarya

Camat Kanigaran, Agus Rianto membuka mini lokakarya stunting di pendopo Kecamatan Kanigaran pada Kamis (19/10) pagi. “Saya ucapkan terima kasih kepada kelurahan dan seluruh stake holder yang sangat luar biasa dalam mengintervensi penurunan stunting melalui berbagai inovasi, jumat berkah, gerpes jitu dan lain sebagainya” sambutnya. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap triwulan ini bertujuan untuk memantau, mengevaluasi dan menemukan solusi atas kendala – kendala yang dihadapi dalam percepatan penurunan stunting di Kecamatan Kanigaran. Target penurunan percepatan stunting Kecamatan Kanigaran pada tahun 2023 adalah 18%.

Sementara itu Erryco Jonathan Nanuwasa, Koordinator Balai Penyuluh KB Kecamatan Kanigaran mengungkapkan bahwa angka stunting Kecamatan Kanigaran pada triwulan ini turun sebesar 0,15%. “Berdasarkan data bulan timbang Agustus 2023 diketahui angka stunting turun sebanyak 0,15%” ungkapnya. Ia juga memaparkan hasil pendampingan calon pengantin (catin) sebanyak 9 orang, ibu hamil (bumil) sebanyak 187 orang, ibu nifas (bufas) sebanyak 64 orang, serta balita dibawah 2 tahun (baduta) sebanyak 202 balita. Data tersebut diperoleh selama bulan juli hingga agustus.

Diketahui jumlah balita stunting di Kecamatan Kanigaran sebanyak 467 anak dengan rincian Kelurahan Kebonsari Kulon sebanyak 112 anak, Kelurahan Tisnonegaran sebanyak 18 anak, Kelurahan Curahgrinting sebanyak 58 anak, Kelurahan Kanigaran sebanyak 160 anak, Kelurahan Kebonsari Wetan sebanyak 69 anak dan Kelurahan Sukoharjo sebanyak 50 anak. Beragam intervensi yang sudah dilakukan untuk menurunkan angka stunting diantaranya pemberian makanan tambahan (PMT) lokal, bantuan sembako Jumat berkah, tambahan sayur dari taman hatinya PKK.

Kegiatan yang digagas bersama Puskesmas Kanigaran dan Balai Penyuluh KB juga untuk menentukan strategi dan menyepakati rencana tindak lanjut dari hasil monitoring yang sudah dilakukan tim pendamping keluarga (TPK). Turut hadir dalam kegiatan ini Muhamad Rizal, Kapolsubsektor Kecamatan Kanigaran, Tri umsini yudhistira dari BKKBN, serta perwakilan dari Koramil 0820/01. Polres Kota Probolinggo turut berpartisipasi melalui posyandu kemala binaan Bhayangkari dalam pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting. Begitupun Koramil 0820/01 yang memberikan bantuan uang tunai dan sembako melalui program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting).

Dari hasil rembuk diperoleh beberapa rekomendasi yaitu pemberian PMT lokal yang kaya protein hewani, pemberian susu formula, tablet multivitamin dan minyak ikan untuk merangsang tumbuh kembang anak, edukasi pada ibu balita pentingnya asupan gizi anak, perlu dilakukan rujukan untuk peningkatan berat badan dan fisioterapi untuk meningkatkan tinggi badan. 

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT