Kembangkan Kreatifitas Masyarakat, Pokmas Janur Kuning Gelar Pelatihan Produk Kreatif

Kelurahan Curahgrinting terus menggali potensi serta mengembangkan jiwa wirausaha masyarakat dengan pelatihan dasar pembuatan produk kreatif bertempat di Ombass Cafe n Resto pada Kamis (4/5)

pelatihan produk kreatif

Kelurahan Curahgrinting terus menggali potensi serta mengembangkan jiwa wirausaha masyarakat dengan pelatihan dasar pembuatan produk kreatif bertempat di Ombass Cafe n Resto pada Kamis (4/5). Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Pembacaan Do’a, laporan ketua Pokmas Janur Kuning selaku penyelenggara kegiatan hingga pembukaan oleh Walikota Probolinggo. Dalam sambutannya Walikota menyampaikan dukungan penuh untuk mewadahi aspirasi masyarakat. “ Kita tidak akan ragu untuk menyiapkan tempat / wadah khusus untuk produk kreatif di wilayah Curahgrinting, gambaran saya di pojok jalan citarum ada sepetak tanah aset yang bisa dibangun tempat pameran produk unggulan, tapi saya kembalikan lagi kepada masyarakat mau tidak mengisi tempat tersebut? Seperti contoh kemarin kita dapat masukan dari umkm batik yang ingin dibuatkan tempat khusus untuk memamerkan batik. Nah sekarang masyarakat curahgrinting ingin apa?akan kita fasilitasi asalkan ada output yang nyata, pangsa pasar yang jelas” terangnya. Habib Hadi juga mengajak masyarakat bersama-sama memikirkan cara mengembangkan Kota Probolinggo, “Kota ini kecil jadi harus kita buat tempat-tempat seperti itu untuk menjadi daya tarik. Nanti juga akan kita bangun tempat untuk umkm di antara taman maramis dan glaser” pungkasnya.

Sebanyak 50 orang peserta yang seluruhnya adalah kaum hawa mengikuti pelatihan dengan antusias. Mereka adalah kader posyandu, Ibu PKK, Ibu Rt, KDK, serta perwakilan dari forum anak. Materi pertama yaitu pembuatan snack bucket oleh Envia Furnalisa dan Pamesty Fitalia dari komunitas DIY (Do It Yourself) Probolinggo sebagai narasumber. Peserta mendapat alat dan bahan berupa snack, kertas cellophane, gunting / cutter, isolasi bening, double tip, kardus, pita kain, tusuk sate / lidi, serta bunga artificial. “ pertama potong kardus menjadi bentuk seperti  kipas dan pada bagian bawah dibalut kardus lagi agar lebih tebal untuk tangkai/ pegangan bucket dan tusukkan tusuk sate kedalam bagian tengah kardus agar lebih kuat“ ujar envia. Ia pun menjelaskan langkah berikutnya sambil memperhatikan peserta yang mengikuti arahannya. Dari menempelkan snack dengan double tip, menambah bunga pada tangkai, menghias bucket dengan kertas cellophane hingga memasang pita kain pada tangkai.




Materi kedua adalah membuat hiasan dinding dengan makrame oleh Umayni Puji Astutik dari SDN Tisnonegaran 1. Makrame merupakan sebuah kerajinan tangan yang dibuat dengan menggunakan teknik rajutan atau keahlian dalam merangkai tali. Hasil kerajinan makrame dapat berupa tas (tas tangan, tas jinjing, tas bahu) aksesoris (ikat pinggang, gelang, gantungan kunci) pot gantung, kover bantal sofa dan sebagainya. Diawali dengan menjelaskan macam-macam simpul, umayni mulai merajut pada stick kayu. Meskipun terlihat sederhana dan mudah, ternyata banyak peserta yang kesulitan membuat makrame. Kegiatanpun dilanjutkan dengan materi terakhir yaitu pembuatan bros dan konektor manik-manik oleh Sari Nurwahyuni dari SMPN 5 Probolinggo. Peserta pun merasa senang dan puas dengan hasil kreasi mereka. “ Senang bisa dapat ilmu baru, nanti akan coba mulai jual bucket bunga sama saudara dan tetangga dulu” ucap Fitria, peserta dari kader posyandu. 





Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT