Sebanyak 264 orang LKK mengikuti kegiatan Pembinaan Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan Se Kecamatan Kanigaran dengan tema “ Pengasuhan Anak Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Di Kecamatan Kanigaran” di hotel Fairfield Surabaya selama dua hari yaitu tanggal 23-24 Juni 2023. Mereka adalah anggota TP PKK Kecamatan dan Kelurahan, ketua posyandu, ketua LPM, ketua karang taruna serta perwakilan tokoh agama dan masyarakat.
Sebanyak 264 orang LKK mengikuti kegiatan Pembinaan
Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan Se Kecamatan
Kanigaran dengan tema “ Pengasuhan Anak
Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Di Kecamatan Kanigaran” di hotel
Fairfield Surabaya selama dua hari yaitu tanggal 23-24 Juni 2023. Mereka adalah
anggota TP PKK Kecamatan dan Kelurahan, ketua posyandu, ketua LPM, ketua karang
taruna serta perwakilan tokoh agama dan masyarakat.
Dalam laporannya Camat Kanigaran, Agus Rianto
mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepeda Lembaga Kemasyarakatan
Kelurahan (LKK) agar lebih berdayaguna dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Selain itu juga untuk meningkatkan sinergitas antara lembaga
kemasyarakatan dengan pemerintah sehingga menjadi mitra yang baik dalam
menjalankan roda pemerintahan. “saya harap LKK bisa lebih responsif dan
proaktif terhadap segala sesuatu yang terjadi di wilayahnya, serta lebih
memahami tugas dan fungsinya yaitu sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat sehingga
mampu menyajikan data yang akurat dan update” ucapnya.
Kegiatan dibuka oleh Walikota Probolinggo didampingi
Ketua TP.PKK Kota Probolinggo serta Sekda Kota Probolinggo. “Kegiatan ini
semata-mata agar kita bisa meningkatkan komitmen, lebih semangat lagi dalam
pengabdian dan kepedulian terhadap masyarakat.” Ujar Habib Hadi. LKK sebagai
ujung tombak pemerintah ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan serta meningkatkan pelayanan masyarakat kelurahan. LKK
dapat mengambil peran sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk
mencapai tujuan bersama.
“Saya concern di bidang
kesehatan. Posyandu sebagai ujung tombak untuk deteksi kondisi kesehatan
balita. Kedepan kader posyandu harus datang kerumah balita untuk mendata mana
yang sehat,mana yang kurang gizi, mana yang stunting. Semua data itu harus
terekam dalam sebuah aplikasi disertai
lokasi sehingga kita bisa melihat mana zona merah, zona kuning atau zona hijau.
Jadi apa yang dilakukan kader juga bisa kita monitor” imbuhnya.
Ia berharap kegiatan ini
dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya peningkatan peran lembaga
kemasyarakatan kelurahan sehingga dapat
mewujudkan kota probolinggo yang hebat dan handal dan mengatasi segala
persoalan yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama.
Selanjutnya sambutan dari Ketua TP PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi yang menekankan pada upaya penurunan stunting. “Seperti yang kita semua tahu bahwa saat ini permasalahan stunting merupakan prioritas nasional. Dampak stunting tidak hanya sekarang, tetapi dalam jangka panjang, seperti menghambat pertumbuhan syaraf, kognitif, motorik, bahasa, resiko obesitas, gangguan psikis, reproduksi dan produktivitas” terangnya.
Ia juga menyampaikan bagaimana cara pola asuh yang baik dan benar untuk mencegah stunting. Bentuk penanganan stunting yang menjadi fokus utama untuk diterapkan adalah menjaga pola makan anak yang bergizi, seimbang, dan beragam sesuai dengan usia anak. Selain itu juga perlu mengedukasi semua pihak yang terlibat dalam hal pola asuh anak yang dimulai dari sejak hamil hingga bayi lahir serta memperhatikan kualitas sanitasi, akses air bersih, serta akses pelayanan kesehatan.
Pemerintah Kota Probolinggo melalui PUSPAGA (Pusat
Pembelajaran Keluarga) mendukung penuh dalam mensosialisasikan pencegahan
perkawinan anak sebagai upaya penekanan angka stunting. Tak hanya itu, kegiatan
konsultasi, konseling dan sebagainya dapat dilakukan di Puspaga Kota
Probolinggo.
Sekda Ninik juga mengapresiasi kinerja LKK dalam
mensukseskan program pemerintah. ia juga membeberkan sejumlah
capaian Pemerintah Kota Probolinggo yaitu UHC (universal health coverage),
ambulans siaga di 29 kelurahan, serta Probolinggo sebagai kota inklusi (ramah
disabilitas).
Adapun narasumber pada
kegiatan ini yaitu Arie Cahyono, widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Provinsi Jawa Timur. Ia mengapresiasi serta memberikan motivasi kepada
para peserta untuk lebih semangat melayani masyarakat. Tak hanya menyimak
materi, peserta juga diajak bermain quiz dan games yang seru. Rona bahagia
terlihat jelas diwajah mereka. Turut hadir pula Lucia Aries Rianto, Ketua TP
PKK Kecamatan Kanigaran sekaligus narasumber dari Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Probolinggo.